Sabtu, 29 Oktober 2016

تأثير "لعبة الكرة المفردات" من مهارات الكلام المهرة إلى الصف السابع الدرجات النظام التجاري المتعدد الأطراف سنن
اللغة العربية هي اللغة الأجنبية التي كثيرا ما وجدت في المجتمع، ولا سيما في المدارس. لذلك العربية وتصنف أيضا كلغة دراستها من قبل المجتمع الإندونيسي. كل هذا لديه الكثير من المناهج والأساليب والتقنيات التي يتم تقديمها للمعلمين تعليم اللغة العربية ليتم تطبيقها على الطلاب على تحقيق أهداف التعلم.
وذلك لأن اللغة العربية هي لغة أجنبية من الصعب على التعلم. ولذلك، فإن الطريقة متعة الضروري التعلم بحيث المتعلمين بسهولة أكثر وأكثر مثل تعلم اللغة العربية بحيث يكون لها تأثير على زيادة النجاح في تعلم اللغة العربية.
طريقة المؤلفين تطبيق لعبة في الطريق ألقى المعلم الكرة للمتعلمين. الطلاب الذين حصلوا على رميات أنه ينبغي أن أذكر المفردات. إحالتها إلى قذفات آخر من قبل المتعلمين ضد صديق آخر. يتم تطبيق هذا الأسلوب في التدريس بحيث يتم تدريب المتعلمين في المهرة الكلام والمزيد من السيطرة على مفردات اللغة العربية.
ولذلك، يرى المؤلف الحاجة لرفع لقب "النفوذ" المفردات لعبة الكرة "مهارات الكلام المهرة إلى درجة درجة السابع النظام التجاري المتعدد الأطراف السنن" لتحسين مهارات المتعلمين المهرة الكلام في تعلم اللغة العربية

Malam Prerogatifnya Allah

Selasa, 18 November 2014



Lailatul qodar itu malam prerogatif,jadi itu hak prerogatifnya Allah,,Allah menciptakan sesuatu yang khusus yang boleh dikatakan melanggar tradisinya sendiri,tapi pelanggaran ini demi untuk memberikan anugrah yang plus (+) kepada manusia,itu adalah malam dimana Allah menunjukkan kemurahannya dan kekuasaannya sekaligus untuk memberikan apa saja yang DIA mau untuk manusia yang dicintainya dan membuktikan setoran-setoran yang menarik dan memikat hatinya Allah
Maka disebut’’ lailatul qodar’’ na lailatul qodar ini selalu diperdebatkan malam 21 atau malam ganjil dan seterusnya,ini panjang lebar jika diuraikan tapi sesungguhnya terserah Allah dan anda bisa menciptakan malammu sendiri,menciptakan siangmu sendiri,sehingga malam lailatul qodar itu tidak bisa dibantah 100% bahwa dia juga bisa diberikan Allah kapan saja,ciptakan saja setoran-setoran yang memikat hatinya Allah maka engkau akan mendapatkan anugrah prerogatif itu dari Allah SWT ‘’ANY TIME’’ kapan saja

Bahwa itu selalau disebut pada malam ganjil,kalau anda fokus kepada Allah dan Allah itu satu tapi mengepung bermilyar-milyar mahluk,jadi fokus anda pada satu,satu,satu,qulhulallahuahad, qulhulallahuahad,na kalau seluruh perilaku dan harta benda anda itu anda arahkan kesatu alias si Maha ganjil ini maka dengan sendirinya pintu-pintu qodar akan terbuka bagimu......



                        Percikan ilmu volume 1, oleh Emha Ainun Najib 

Puasa Private love


Dalam hidup ini kita punya ruang untuk bercinta secara pribadi dengan istri, dengan suami, dengan anak dan seluruh keluarga teman teman se- club, se- organisasi, se-kelompok dan sebagainya. semua kejadian dalam hidup adalah ruang percintaan, sampai cinta sebangsa dan sebagainya dan puasa adalah satu peluang yang luar biasa dimana seorang individu memiliki peluang untuk bercinta dengan Allah SWT. Anda tinggal mencari cara- cara pandang untuk menemukan dan menghayati betapa dahsyat dan beruntungnya kita mendapatkan peluang untuk bercinta dengan Allah SWT. Kenapa bercinta secara pribadi ? Allah mengatakan puasa itu milikku dan aku akan menyediakan balasan- balasan untuk orang yang bercinta denganku, karena memang tidak mungkin puasa itu tidak private, karena tidak seorangpun tahu kita berpuasa atau tidak. kita bisa curi- curi minum dimana- mana, kita juga tidak bisa mengawasi bapak kita, istri kita, anak kita, saudara kita, siapapa pun, kita juga bisa berbuka puasa dengan orang- orang yang kita tidak bisa cek mereka berpuasa atau tidak . oleh karena itu, ini benar- benar sebuah ruang dimana kita berhadapan langsung secara pribadi dengan Allah SWT. Dan tinggal anda punya ilmu nggak untuk memanfaatkan itu untuk semua. Kalau anda bercinta suami istri, berarti ada take and give fivety fivety, tapi kalau dengan Allah tidak mungkin fivety fivety, pasti anda hanya akan ngasih paling banyak 10 persen, tetapi Allah yang lebih memiliki kekayaan keluasan ruang untuk member kita 90 persen. jadi barang siapa tidak memanfaatan peluang percintaan pribadi dengan Allah ini, dia harus mengulang cara berfikir hidupnya.



                       Percikan ilmu volume 1, oleh Emha Ainun Najib

Sajak Cinta

Rabu, 05 November 2014

cintaku kepadamu belum pernah ada contohnya cinta romeo kepada juliet si majnun qais kepada laila belum apa-apa temu pisah kita lebih bermakna dibanding temu-pisah Yusuf dan Zulaikha rindu-dendam kita melebihi rindu-dendam Adam dan Hawa aku adalah ombak samuderamu yang lari-datang bagimu hujan yang berkilat dan berguruh mendungmu aku adalah wangi bungamu luka berdarah-darah durimu semilir sampai badai anginmu aku adalah kicau burungmu kabut puncak gunungmu tuah tenungmu aku adalah titik-titik hurufmu huruf-huruf katamu kata-kata maknamu aku adalah sinar silau panasmu dan bayang-bayang hangat mentarimu bumi pasrah langitmu aku adalah jasad ruhmu fayakun kunmu aku adalah a-k-u k-a-u mu................. A. Mustofa Bisri Rembang, 30.9.1995

Cak Nun: Macan Berlaku Tikus

Cak Nun: Macan Berlaku Tikus (Seputar Indonesia, 12 Januari 2008)

 Apa komentar Anda jika seorang Cak Nun mengatakan bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Saya secara spontan akan mengatakan ‘Ya’. Kenapa? Sejak kecil, semenjak belajar di sekolah dasar sekitar tahun 90-an awal, kata-kata itu sering saya dengar dari guru-guru saya. Sampai sekarang dan sampai kapan pun saya yakin masih tetap melekat dan tak akan luntur. Bukan omong kosong meskipun dulu yang saya pahami, besarnnya Indonesia adalah besarnya tanah air dengan kekayaan alam yang sangat melimpah. Hutan, tambang, hasil kelautan, dan dari kesuburan tanah hingga apapun yang ditanam pasti bisa tumbuh dan menghasilkan. Kebesaran Indonesia yang saya tahu juga berkat kebesaran nama Soekarno yang membawa Indonesia bisa dipandang di tingkat dunia. Lalu, setelah semuanya hilang, masihkah Indonesia menjadi negara yang besar? Saya sadar, pemikiran saya terlalu cupet dalam memandang makna “besar” Indonesia? Dan saya masuk dalam jajaran pemalas seperti yang diungkapkan Cak Nun dalam esainya, 12 Januari 2008 di Koran Seputar Indonesia (Sindo). Daripada mikir jauh ke belakang, mending dolan ke mal dan creambath di salon atau main gaple. Akhirnya kita tidak mengerti macan kita sehingga berlaku sebagai tikus. Kita selalu bilang Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar: ternyata itu omong kosong dan bohong mlompong. Pernyataan bahwa kita adalah bangsa besar bukan pernyataan ilmiah, bukan pernyataan sejarah, bukan pernyataan spirit, bukan pernyataan kesadaran. Lalu, Anda akan sedikit mengerti ‘Kebesaran Indonesia’ jika membaca tulisan Emha Ainun Najdib di dalam esainya dengan judul “Macan Berlaku Tikus”. Esai itu konvensional, sebuah tulisan yang berisikan tentang bagaimana manusia Indonesia bersikap atas bangsanya sendiri. Tentu setelah mengerti dan mencoba memahami karekteristik manusia-manusia di dalamnya. Meski tulisan tersebut cukup biasa, namun bagi saya, sanggup memacu otak untuk berpikir dan merenung sejenak melihat apa yang sedang terjadi. Bagi saya esai ini menarik. Inspiratif. Malu, kata Cak Nun, kalau bangsa ini nantinya hanya sepadan dengan Bush, Howard, atau malah kepada dua orang itu saja takut. Malu, katanya pula, hanya karena klenik kebatinan khayalan yang bernama Rambo saja takut dan takluk. Hanya beberapa film saja mosok sudah cukup untuk dipakai mencuci otak ratusan juta manusia yang aslinya macan, sehingga berubah menjadi tikus. Menjadi bangsa yang kerdil, yang tidak percaya diri, pesimis, hingga mimpipun harus “impor” dari Hongkong, Macau, ataupun Hollywood. Kurang berani berpikir sendiri, sapere aude. Sedangkan di sisi lain, penjual-penjual mimpi seperti parpol, yang melahirkan pemimpin besar, kurang memberi angin segar untuk bangsa. Kebanyakan dari mereka hanya berpikir menang meraih kursi kepresidenan Jadi apapun parpol yang membangun diri, siapapun tokoh yang muncul,mbok ya punya cita-cita besar bertingkat dunia. Pahami bangsamu dengan seksama seluruh seginya luar dalam esok dan masa silamnya, dari situ kita gali cita-cita mendunia. Indonesia bisa menjadi mercusuar dunia. Indonesia menjadi pusat dunia. Indonesia menjadi Ibukota Dunia, sesudah Indonesia menemukan Ibukota sejatinya dan pindah dari Jakarta ke situ. Pemimpin besar harus berpandangan futuristik. Berpikir bagaimana membangun bangsa tanpa harus menggantungkan diri pada negara lain. Bagaimana mendapatkan dana tanpa harus menjual aset-aset penting negara yang seyogyanya untuk kepentingan rakyat. . Bahkan tidak mustahil pemimpin Indonesia mampu lebih tajam dari De Gaull, lebih futurologis dari Lincoln, bahkan ada ratusan ribu pemimpin dunia yang bisa menjadi adrenalin dan aliran darah hangat seorang pemimpin baru Indonesia. Tuhan pernah berkata jika tidak salah bunyinya seperti ini: Ud’uni Astajib Lakum; mintalah kepadaKu niscaya Aku akan mengabulkannya untukMu. Jadi mulailah bermimpi besar dan Anda akan menjadi “besar”. Andrea Hirata sudah membuktikannya, pengalamannya bisa dibaca dalam karya tetraloginya, Effendi Ghozali sudah memberi motivator dengan News.com-nya yang selangkah lebih maju, tak hanya berani bermimpi; “jangan hanya bisa mimpi, mulailah bergerak”. Dan Cak Nun melahirkan tulisan ini, menjadi motivator saya untuk bergerak. Cak, mimpimu bukan hanya utopia dan omomg kosong. Tulisanmu tak akan sia-sia. Akan ada ribuan penelitian yang lahir bahkan ribuan buku akan terbit dari sejengkal tulisanmu di Koran tersebut. Salah satunya adalah tulisan ecek-ecekku yang mungkin tidak banyak berpengaruh untuk bangsa, namun mimpimu adalah mimpiku. Secercah harapan pasti akan lahir.

My Blog List

Kontributor

Diberdayakan oleh Blogger.

pangkur

pangkur